Tradisi Ngabubur Suro Masih Lestari

Oktober 18, 2017
Warga Rancakalong, hingga saat ini masih “pengkuh” terhadap tradisi karuhun atau pendahulunya. Salahsatu tradisi yang hingga kini masih digelar yakni “ngabubur suro” , pada tiap tanggal 10 Muharam (Asyuro), seperti yang pernah disaksikan di Dusun Legokpicung, Desa Pamekaran, Kec. Rancakalong.

Acara itu, diikuti oleh sedikitnya 500 warga dari sejumlah desa di Kec. Rancakalong, termasuk sejumlah tamu kehormatan perwakilan masyarakat adat dari sejumlah kabupaten di Jawa Barat. Selain itu, juga dihadiri dan disaksikan sejumlah tokoh masyarakat adat Rancakalong.

 Acara tradisi tahunan yang berlangsung sejak pagi hingga sore itu, diisi dengan membuat bubur campuran ratusan jenis bahan makanan. Bahkan menurut salah seorang tokoh masyarakat adat Rancakalong Sukarma, dan Ketua Panitia "ngabubur suro" di Dusun Legok Picung Ahmad , bubur suro itu sampai mencakup seribu jenis bahan makanan.

 "Bahan utamanya beras. Lainnya, berbagai jenis umbi-umbian, buah-buahan, dan aneka jenis sayuran, serta daun-daunan semacam lalab-lalaban, sampai seribu jenis. Memang kalau persis seribu jenis tidak tercapai, tetapi kekurangannya biasa kami penuhi dengan menambahkan pisang, namanya pisang seribu. Masyarakat di sini menyebut pisang itu dengan nama Cau Sewu," kata Ahmad.

 Sukarma maupun Ahmad, dibenarkan sejumlah masyarakat yang turut mengikuti acara itu, bahan-bahan campuran bubur itu seluruhnya terhimpun dari sumbangan sukarela masyarakat sekitar. Termasuk sumbangan dari perwakilan masyarakat adat luar Sumedang, baik berupa barang maupun uang.

 Bubur yang dibuat sekaligus pada acara tradisional setiap tanggal 10 Muharram, menurut mereka bobotnya tak pernah kurang dari satu kuintal bubur masak. Pembuatan bubur sebanyak itu, biasa diaduk dan dimasak dalam puluhan wajan ukuran besar dengan tungku kayu bakar pada satu lokasi. (*)
Share this with short URL: Get Short URLloading short url

Share this

Seorang blogger pemula yang masih belajar dalam menulis sebuah artikel yang menarik dan berkualitas untuk dibaca.


Artikel Menarik Lainnya

Next Article
Next Post
Previous Article
Previous Post
Penulisan markup di komentar
  • Untuk menulis huruf bold gunakan <strong></strong> atau <b></b>.
  • Untuk menulis huruf italic gunakan <em></em> atau <i></i>.
  • Untuk menulis huruf underline gunakan <u></u>.
  • Untuk menulis huruf strikethrought gunakan <strike></strike>.
  • Untuk menulis kode HTML gunakan <code></code> atau <pre></pre> atau <pre><code></code></pre>, dan silakan parse kode pada kotak parser di bawah ini.

Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

Tidak ada komentar